Keripik Gayam saat ini semakin melambung nama dan harganya karena populasi tanaman gayam yang terbatas dan masyarakat yang memproduksi makanan ringan ini juga jumlahnya masih belum banyak. Di daerah Tuban misalnya, jenis tanaman gayam tumbuh di daerah kapur atau juga bisa pada daerah-daerah yang lembab sehingga tumbuh subur sampai pohonya tinggi menjulang.
Gayam dikenal dengan nama latin Inocarpus fagiferus, adalah salah satu tanaman khas Melanesia bagian timur khususnya dari Indonesia. Asal muasal tanaman ini dari bangsa Malaya-Polenisia ke Mikronesia, Melanesia dan Polenisia. Pada saat ini pohon buah Gayam tersebar luas diwilayah Indonesia yang meliputi pulau Jawa, Kalimantan , Sumatera, dan sebagian Semenanjung Malaya.
Pohon Gayam merupakan salah satu jenis tanaman keras, dibeberapa wilayah tertentu seperti Tuban, Ngawi, dan Jepara, cukup banyak dijumpai di beberapa kawasan. Umumnya merupakan tanaman pekarangan yang berfungsi sebagai pohon peneduh. Seiring dengan berkembangnya pembibitan beragam tanaman buah-buahan dengan berbagai pola pembiakan menjadikan tanaman gayam semakin terpinggirkan. Pohon gayam pelan namun pasti tersaingi oleh jenis yang kebanyakan masyarakat menganggap punya nilai ekonomi yang lebih bagus.
Batang pohonnya keras dan kuat, banyak digunakan untuk bahan baku mebelair, sisnya untuk kayu bakar, arang, dll. Hal yang istimewah adalah buahnya dapat dimasak dan dibuat makanan ringan yang sangat lezat, antara lain dikukus. Nilai ekonomi semakin melambung manakala gayam diolah menjadi keripik gayam, rasanya khas dan tidak dipunyai keripik lainnya.